Rabu, 11 Mei 2016
PEMBINAAN OLAHRAGA DI INDONESIA
Mengkaji sistem pembinaan olahraga di Indonesia pada hakikatnya adalah mengkaji upaya pembinaan Sumber Daya Insani Indonesia. Dengan kata lain, upaya pembinaan ini tidak dapat dipisahkan dari upaya-upaya pembentukan manusia Indonesia seutuhnya.
Harre, Ed. (1982: 21) mengemukakan bahwa pembinaan olahraga yang dilakukan secara sistematik, tekun dan berkelanjutan, diharapkan akan dapat mencapai prestasi yang bermakna. Proses pembinaan memerlukan waktu yang lama, yakni mulai dari masa kanak-kanak atau usia dini hingga anak mencapai tingkat efisiensi kompetisi yang tertinggi. Pembinaan dimulai dari program umum mengenai latihan dasar mengarah pada pengembangan efisiensi olahraga secara komprehensif dan kemudian berlatih yang dispesialisasikan pada cabang olahraga tertentu.
A. Olahraga kompetitif
Olahraga kompetitif yang dimaksud adalah berbagai kegiatan yang diarahkan untuk mencapai prestasi olahraga yang setinggi-tingginya. Olahraga prestasi biasanya digunakan sebagai alat perjuangan bangsa. Banyak negara yang memanfaatkan berbagai arena olahraga, seperti Olympic Games, atau Regional Games sebagai forum propaganda keunggulan bangsa dan memperlihatkan pembangunan bangsa di negaranya.
Berhasilnya Indonesia meraih satu medali Perak melalui olahraga panahan pada Olympic Games di Seoul 1988 dan beberapa medali emas, perak dan perunggu melalui cabang olahraga bulutangkis dan angkat besi ternyata mampu menunjukkan kepada dunia Internasional melalui prestasi olahraga. Peristiwa menarik yang lain adalah pada Olympic Games 1956 di Melbourne, Australia, tim sepakbola Indonesia mampu menahan tim sepakbola Rusia. Hanya setelah perpanjangan waktu, tim Indonesia mengalami kekalahan. Dalam Olympic Games ini Rusia akhirnya sebagai juara. Bagi negara-negara yang memikirkan kesejahteraan rakyatnya jauh ke depan, maka akan menempatkan olahraga pada urutan prioritas yang penting. Sejak kemerosatan prestasi olahraga Amerika dan Australia di arena Olympic Games, konggres dan parlemennya turut membahas bahkan berusaha mengatur pembinaan olahraga di negaranya masing-masing melalui rancangan undang-undang olahraga.
Penekanan pada peningkatan prestasi tidak hanya sekedar melakukan alih ketarampilan dari pelatih kepada atlet, melainkan merupakan upaya membina manusia seutuhnya.
Sistem pembangunan olahraga yang digunakan di Indonesia adalah sistem piramida, yang meliputi tiga tahap, yaitu
(1) pemassalan
(2) pembibitan
(3) peningkatan prestasi.
B. Olahraga Non Kompetitif
Pembangunan olahraga termasuk suatu usaha untuk membentuk manusia dalam totalitasnya, baik jasmaniah maupun rokhaniah, sehingga melalui olahraga dapat memberikan sumbangan dharma baktinya bagi pembangunan bangsa.
Suatu negara yang ingin membangun bangsa yang sehat, kuat dan segar, maka perlu menyusun dan melaksanakan suatu sistem pembangunan olahraga secara menyeluruh yang melibatkan seluruh masyarakat Indonesia. Pembangunan bangsa tidak akan lengkap atau sempurna tanpa pembangunan olahraga, karena aktivitas gerak manusia merupakan modal dasar aktivitas manusia dalam pembangunan.
Oleh karena pembangunan bangsa dilaksanakan dalam rangka pembangunan manusia dan pembangunan seluruh masyarakat Indonesia, maka pembangunan olahraga dilaksanakan untuk mencapai keserasian, keselarasan dan keseimbangan antara pertumbuhan fisik-biologis dan pertumbuhan mental spiritual, antara kemajuan lahiriah dan kepuasan batiniah.
Adapun pembangunan olahraga yang bersifat non kompetitif dapat diarahkan dalam rangka upaya-upaya sebagai berikut:
1. Pendidikan Bangsa
Olahraga dapat mengembangkan dan membangun kepribadian, watak, budi pekerti luhur dan moral tinggi serta inisatif. Karena penyelenggaraan pembinaan olahraga bagi individu dan masyarakat ini, mengandung pendidikan yang positif.
2. Persatuan dan Kesatuan Nasional.
Olahraga dapat menghilangkan rasa kedaerahan dan kesukuan serta mempertebal rasa persatuan dan kesatuan Nasional. Hal ini dapat terlihat pada pertandingan-pertandingan atau kejuaraan-kejuaraan olahraga seperti, Pekan Olahraga Nasional (PON), pertandingan-pertandingan antar negara, dan lain-lain.
3. Pertahanan dan Ketahanan Nasional.
Dengan pembinaan olahraga bagi individu dan masyarakat, khususnya bagi generasi muda, antara lain meliputi pengarahan, bimbingan dan pengawasan intensif serta mengikutsertakan manusia secara aktif dalam penyelenggaraan, akan merupakan proses pendewasaan dan pengembangan kepemimpinan. Manusia yang berkepribadian tangguh, sehat jasmani dan rokhani merupakan modal penting bagi pertahanan dan ketahanan Nasional.
4. Rekreasi.
Dalam kehidupan moderen dengan kemajuan ilmu dan teknologi mutakhir, gerak manusia berkurang, maka untuk memelihara keseimbangan hidup manusia, kegiatan olahraga yang bersifat rekreatif sangat dibutuhkan.
Saat ini, olahraga panahan “mewabah”. Banyak klub-klub panahan di seluruh indonesia ikut mengembangkan olahraga panahan, olahraga ini memiliki banyak keunggulan dan manfaat bagi pegiatnya. Bahkan, olahraga ini menjadi sarana pembelajaran karakter anak bangsa. setidaknya ada empat benefit yang bisa didapat dari memanah, yaitu: ketenangan, konsentrasi, keberanian, dan mental juara.
“Seseorang tidak akan bisa tepat membidik sasaran jika tidak tenang dan fokus. Nah, maka, bila ingin memanah dengan baik, yang pertama kali harus dilatih adalah ketenangan dan konsentrasi. Bila dua karakter ini sudah terlatih, itu akan positif ketika diterapkan di seluruh aspek kehidupan,
dalam panahan sendiri, untuk melepaskan anak panah, butuh keberanian untuk memutuskan. Kadang, ada yang sudah menarik tali busur, tapi tidak berani melepas karena takut meleset atau mengenai orang lain. Ketakutan itu tidak akan terjadi apabila seorang pemanah sudah tenang dan fokus, karena ia yakin pada tujuannya, atau pada bidikannya.
Keberanian dalam aktivitas panahan ini bisa diaplikasikan dalam kehidupan keseharian. Keputusan-keputusan yang berani dan positif akan bisa diambil. Keputusan yang didasari akal sehat. Keputusan sehat lahir dari situasi yang tenang dan fokus.
Biografi Penulis
Study :Yogyakarta State University
Email Adress : Ika.archy@yahoo.com
Alamat : Kulonprogo Yogyakarta
Joint my sosmed
Istagram : @ikaseptika
Line : Ikasepty
twitter : Ikaseptika
Facebook : Ika Septi Kurniawati
Catatan Prestasi
1. Gold medals Recurve women team PON RIAU 2012
2. Gold medals Individual Olimpic Round POPNAS RIAU 2012
3. Gold medals Individual Olimpic Round POPNAS JAKARTA 2O13
4. Gold Medals Recurve Women team 17th Asean University Games Palembang
Website Sejarah prestasi
1. http://www.krjogja.com/web/news/read/187166/ika_sumbang_emas_pertama
2. http://unycommunity.com/mahasiswa-uny-borong-emas-di-cabor-panahan-pomnas-aceh-xiv/
3. http://www.krjogja.com/web/news/read/187375/panahan_kembali_beri_emas
4.http://www.kulonprogokab.go.id/v21/KONI-KULON-PROGO-KIRIM-ATLET-PANAHAN- UNTUK-PON-RIAU_2058
Mengenal lebih dekat olahraga panahan
Olahraga panahan merupakan salahsatu cabang olahraga yang sekarang mulai familiar dikalangan masyarakat luas, karena olahraga panahan merupakan salah satu cabang olahraga yang disunnah kan oleh rosulullah SAW , dalam olahraga panahan tidak hanya melibatkan olah tubuh tetapi dalam olahraga panahan melibatkan olah hati dan pikiran, melalui panahan kita dapat belajar konsentrasi, fokus, ketenangan hati saat membidik sasaran serta keberanian dan kesabaran saat melepas anak panah agar anak panah melesat tepat menuju sasaran.
And start from now lets join with archery guys :)
EVERYONE CAN SHOOT |
Keutamaan Olahraga Panahan
Rasulullah
SAW bersabda,
” Kamu harus belajar memanah karena memanah itu termasuk
sebaik-baik permainanmu.”
“Sesungguhnya
Allah ‘azza wajalla akan memasukkan tiga orang ke dalam syurga lantaran satu
anak panah; orang yang ketika membuatnya mengharapkan kebaikan, orang yang
menyiapkannya di jalan Allah serta orang yang memanahkannya di jalan allah
SWT ( AHMAD-16699)
Rasulullah SAW
” Kamu harus belajar memanah kerana memanah itu termasuk sebaik-baik permainanmu.” (Riwayat Bazzar, dan Thabarani)
Karena setiap olahraga sunnah itu mulai dari biaya yang kita keluarkan , waktu yang kita luangkan , tenaga yang kita gunakan bahkan dari anak panah yang kta lepaskan akan dinilai ibadah dan pahala.
Tunggu apalagi yuuk belajar panahan :)
Rasulullah SAW
” Kamu harus belajar memanah kerana memanah itu termasuk sebaik-baik permainanmu.” (Riwayat Bazzar, dan Thabarani)
Karena setiap olahraga sunnah itu mulai dari biaya yang kita keluarkan , waktu yang kita luangkan , tenaga yang kita gunakan bahkan dari anak panah yang kta lepaskan akan dinilai ibadah dan pahala.
Tunggu apalagi yuuk belajar panahan :)
Devisi yang Diperlombakan didalam Olahraga Panahan
Olahraga panahan yang dikenal di
Indonesia terbagi menjadi tiga nomor, berdasarkan jenis busur yang digunakan.
Ini merupakan akomodasi dari peraturan yang dikeluarkan oleh FITA terhadap
kondisi Indonesia. Ketiganya mewakili jenis busur yang banyak terdapat di
Indonesia saat ini, berikut nomor-nomor yang ada di Indonesia saat ini:
1.Ronde tradisional
Ronde tradisional ini
menggunakan busur yang seutuhnya terbuat
dari kayu dan anak panah yang digunakan menggunakan anak panah yang terbuat
dari bambu. Pada pertandingan ronde ini biasanya dilakukan di lapangan panahan
outdoor. Cara menembakkan anak panah kesasaran
dilakukan dalam posisi duduk, target yang digunakan berjarak 50 m, 40m dan 30m.
Sayangnya pada ronde ini sekarang sudah tidak lagi dipertandingkan dalam PON
biasanya hanya dipertandingkan untuk event PORDA maupun Pertandingan gaya
jemparingan . pertandingan gaya jemparingan biasa dilakukan untuk event yang
diselenggarakan oleh kraton maupun Puro Pakualaman. Dalam pertandingan gaya
tradisional ini peserta wajib menggunakan pakaian tradisional.
2.Nomor Nasional
Pada ronde nasional busur yang
digunakan tidak seutuhnya berbahan kayu dan anak panah yang digunakan sudah
menggununakan berbahan platinum , jarak yang diperlombakan berjarak 50m,40m dan
30m. Cara melakukan penembakan pada ronde ini adalah dengan cara berdiri. Pada
ronde ini dipertandingkan pada event daerah seperti PORPROV, KEJURNAS dan juga
PON. Lecutan busur yang dihasilkan pada ronde nasional ini lebih kencang dari
pada busur tradisional.
3.Nomor Internasional
Busur yang digunakan pada nomor
internasional menggunakan alat- alat yang modern dan canggih , cara melakukan
penembakan pada nomor ini dilakukan dengan beridri. Pada nomor Internasional
dibedakan dengan jenis peralatan atau busur yang digunakan yaitu nomor recurve dan nomor compound. Untuk busur recurve busur yang digunakan berbahan
dasar fiber dan anak panah yang digunakan berbahan dasar carbon jarak yang
diperlombakanyaitu jarak 70m. Untuk busur compound busur yang digunakan
berbahan dasar fiber , anak panah yang digunakan sama seperti nomor recurve
tetapi yang membedakan adalah pada busur compound terdapat catrol yang berada
disisiatas dan bawah yang berguna sebagai pengait penahan saat membidik. Jarak
yang diperlombakan yaitu jarak 50m.
Peraturan Pertandingan
Panahan
Pada peraturan ronde FITA Recurve sistem penembakan dilakukan selama 4 menit atau sekitar 240 detik , pemanah diwajibkan menembakkan 6 anak panah selama 4 menit dilakukan secara berulang selama 6 kali/seri .Setiap jarak dilakukan penembakan 6 seri setiap jaraknya . yaitu jarak yang diperlombakan pada ronde FITA RECURVE dan FITA COMPOUND cewek adalah 70m, 60m, 50m dan 30m FITA RECURVE dan FITA COMPOUND laki-laki 90m,70m,50m dan 30m. untuk ronde tradisional dan ronde nasional baik pemanah laki laki dan perempuan menembakkan jarak 50m,40m dan 30m.Jika nantinya terjadi nilai yang sama maka akan diakan tembakan shoot off , pemanah diminta menembakkan 1 anak panah sebagai penentu siapa yang memperoleh nilai yang terbesar maka pemanah tersebut yang menang
Tehnik Dasar Panahan
Tehnik tehnik dalam olahraga panahan
1. Standing
(posisi berdiri): posisi berdiri selebar bahu dengan
badan tegak. rileks dan nyaman. ada 3 macam posisi berdiri,
yaitu open stance, square dan close stance. bagi pemula sangat disarankan
menggunakan square (sejajar). hal ini untuk membentuk tehnik yang baik dan
benar terlebih dahulu.
2. Memasang
anak panah pada string panah: pasang n kaitin nock
panah pada `string
bagian nocking point.
3. Posisi
hock (jari penarik string): jari yang
digunakan untuk menarik string adalah jari telunjuk, jari tengah dan jari
manis. posisi string pada jari ini adalah pada ruas pertama. pembagian kekuatan tarikan
pada jari telunjuk sebesar 15-20%, jari tengah 60-70% dan jari manis 25-35%.
nyit-nyit jangan dijepit oleh jari telunjuk maupun jari tengah. tetap rilek
selama melakukan tarikan.
4. Grip
(tumpuan pada pegangan busur): tumpuan /grip
yang nyaman. terbagi menjadi 3 bagian, yaitu grip tinggi, sedang dan rendah.
masing-masing pemanah bisa menyesuaikan dengan style masing-masing. tekanan
pada grip terletah pada tapak tangan antara ibu jari dan jari telunjuk. handle
busur jangan digenggam, selalu gunakan sling untuk melakukan tembakan.
5. Pre-draw
(posisi awalan tarikan): tangan yang
memegang busur diluruskan kedepan bersamaan dengan itu siku tangan yang satunya
diangkat hingga setinggi telinga. tangan kiri (pemegang busur) lurus jangan
ditekuk untuk menghindari sabetan string busur dan laju panah agar lurus sesuai
dengan bidikan.
6. Draw
(tarikan): lakukan tarikan sepanjang mungkin
sesuai dengan panjang lengan.
7. Posisi
angker: posisi angker string lurus dari
hidung, celah bibir atas dan bawah hingga dagu masing-masing. bagian atas
telunjuk kanan (hock) menyentuh pada bagian dasar rahang kanan.
8. Bidikan: bidikkan
fisir (alat bidik) ke arah target tembakan. tetap perhatikan line up sebagai patokan
tembakan yang terbaik. line up bisa menggunakan patokan tepi daun busur bagian
atas, tepi handle bagian atas, atau tepi fisir. patokan dibuat dengan melihat
string pada posisi draw dan siap tembak.
9. Release
(melepaskan panah): saat release semua
jari-jari hock rileks. secara tidak langsung string akan lepas dengan
sendirinya. badan dan seluruh anggotanya tetap diam hingga panah mengenahi
sasaran.
10. Gerakan
ikutan: gerakan ini secara otomatis terjadi
sesat setelah relesae. telapak tangan kanan (jari-jarai hock)
bergerak kebelakang sepanjang rahang hingga leher.
Minggu, 08 Mei 2016
Perlengkapan Panahan
Perlengkapan pertandingan
Perlengkapan
Pertandingan Panahan
1. Cagak atau Jagrak
Cagak atau
Jagrak adalah penopang bantalan yang terbuat dari kayu jagrak ini mempunyai 4
kaki. Kaki di depan ada 2 dan kaki penopang bagian belakang ada 2. Pemasangan
jagrak dengan sudut kemiringan 15 derajat.
2. Bantalan ( Buttres)
Bantalan ini
berbentuk persegi , berbahan dasar karet , berfungsi sebagai tempat atau target
sasaran pemanah saat melepaskan anak panah menuju sasaran.
3. Target Face
Adalah bidang datar dan bulat bulat dengan dibagi menjadi 5 daerah
konsentris yang sama lebar. Warna daerah konsentris terdiri dari warna kuning,
merah, biru muda, hitam dan putih. Setiap warna dibagi menjadi 2 bagian,
sehingga dalam muka sasaran tersebut terdapat sepuluh daerah konsentris yang
berukuran 4 cm. Penilaian perkenaan anak panah yaitu kuning bagian dalam
mempunyai nilai 10, kuning bagian luar 9, merah bagian dalam 8, merah bagian
luar 7, biru bagian dalam 6, biru bagian luar 5, hitam bagian dalam 4, hitam
bagian luar 3, putih bagian dalam 2, dan putih bagian luar mempunyai nilai 1.
Gambar targetface :
Gambar targetface :
4. Lampu Pengatur
- Lampu pengatur digunakan untuk memberi tanda bagi para pemanah dalam suatu perlombaan. Tanda lampu merah ada 3 yaitu : lampu hijau tanda dimulai memanah, lampu kuning tanda peringatan sudah mau berakhir memanah. Dan lampu merah sebagai tanda waktu merah sebagai tanda waktu selesai memanah. Dalam setiap memanah menggunakan waktu 4 menit 240 detik . pada saat lampu kuning menyala pertanda waktu tinggal 30 detik.
Peralatan yang digunakan dalam olahraga panahan
Ada 3 jenis arrow yang biasa digunakan
dalam olahraga panahan, yakni yang terbuat dari kayu, fiberglass, dan
alumunium. Tiap jenis arrow memiliki karakteristik tersendiri dan menghasilkan
penampilan yang berbeda dengan bow yang sama. Dalam membeli arrow, ukuran shaft
dan bow harus dipertimbangkan. Panjang draw dari shooter menentukan yang mana
ukuran shaft yang terbaik karena panjang arrow dapat mengubah rusuk dari ukuran
shaft tertentu. Jenis- jenis anak panah :
Arrow dari Kayu
Arrow yang paling mudah didapat
adalah yang terbuat dari kayu. Namun, arrow ini tidak tahan lama karena dapat
diserang rayap, terutama jika disimpan di tempat lembap. Arrow dari kayu
biasanya dipakai untuk nomor tradisional dan jemparingan . harga untuk anak
panah bambu berkisar dari harga 300 ribu-500 ribu.
Gambar :
Gambar :
Arrow Carbon
Anak panah jenis
carbon digunakan dalam nomor FITA
recurve dan FITA compound. Harga untuk anak panah jenis ini lebih mahal dari
pada anak panah bambu dan anak panah alumunium . satu lusin anak panah carbon
seharga 6 juta rupiah.
·
Arrow Alumunium
Anak panah jenis ini digunakan untuk nomor nasional dengan busur
standart bow. Harga untuk anak panah alumunium berkisar 1 juta 400 ribu rupiah.
Busur terdiri dari beberapa komponen , diantaranya adalah
:
a. Handle Section/riser : merupakan bagian yang berguna
sebagai pegangan grip saat memegang busur.
b. Dahan busur ( Limbs) : adalah sebuah sayap atas pada
busur yang berguna menghasilkan kekuatan
lecutan pada anak panah saat ditarik oleh pemanah.
c. Tali Busur ( BowString ) : terdapat bagian-bagian dari
tali busur yaitu mata tali (loop) yang dimasukkan pada ujung sayap atas dan
bawah , nocking point yang digunakan sebagai
tempat anak panah di tali dan balutan tali ( serving ).
d. Alat Pembidik ( visir ) : Penggunaan alat pembidik ini
sangat penting karena dalam pertandingan panahan jarak yang digunakan setiap
ronde berbeda-beda setiap jaraknya, maka dari itu setiap pemanah akan selalu
mengubah alat pembidik dalam setiap jarak apabila pemanah dalam bertanding lupa
dalam mengubah alat tersebut ketika terjadi perpindahan jarak, maka akibatnya
fatal dalam perolehan point.
e. Klicker : Klik anak panah biasanya dipakai oleh
pemanah yang sudah menguasai tehnik-tehnik dasar panahan . klicker berfungi
sebagai penanda saat anak panah ditari maksimal, setelah aanak panah ditarik
maksimal, maka klicker akan berbunyi dan anaak panah harus segera dilepaskan.
f. Sandaran Anak panah ( Arrow rest ) : Sandaran anak
panah berungsi sebagai tempat/ menyandarkan batang anak panah sebelum anak
panaah melesat. Tempat arrow rest terletak menempel dibagian handle.
g. Peredam Getaran ( Stabilisator ) : Peredam getaran
yang terbuat dari campuran alumunium ataupun fiber berfungsi meredam getaran,
getaran yang terjadi setelah pemanah melesatkan anak panah. Peredam getaran
yang bentuknya panjang disebut dengan long stabilisator, dan peredam getaran
yang berbentu pendek disebut dengan
short stabilisator.
3. Aksesoris Pelindung Pemanah
a. Pelindung tangan penarik ( Finger Tab ) : pelindung
tangan penarik berfungsi melindungi tangan khususnya di 3 jari penarik yaitu
jari telunjuk, jari tengah, dan jari manis. Pemanah dalam menarik tali pada
saat bertanding dilakukan secara berulang-ulang, sehingga kekuatan daya tahan terutama pada ketiga jari tersebut
penting, maka finger tab diperlukan untuk melindungi tangan saat menarik tali
busur agar tidak sakit. Bahan untuk finger tab ini terbuat dari kulit.
b. Pelindung lengan (Arm Guard) : Bahan yang terbuat dari
campuran plastik, pelindung lengan dipakai dibagian lengan depan kiri.
Pelindung lengan berfungsi melindungi lengan dari gesekan tali ke lengan,
sehingga pemanah yang sudah mahir selalu menggunakan alat tersebut, terlebih
sebagai pemanah pemula.
c. Kantong Panah (Quiver) : Kantong panah berfungsi untuk
menempatkan anak panah. Anak panah apabila ditempatkan sembarangan tempat akan
mudah rusak terutama bulunya. Bahan yang digunakan ada yang terbuat dari kulit,
tetapi ada juga yang terbuat dari campuan plastik. Panjang kantong anak panah
yang bagus disesuaikan dengan panjang anak panah yang dimiliki masing-masing
anak pemanah.
d. Pelindung dada (Chest Guard) : berfungsi sebagai
peindung dada agar tali saat dilepaskan tidak mengenai dada/kaos yang dipakai
seorang pemanah. Jika tali selalu mengenai kaos maka lesatan anak anah tidak
akan bisa berjalan dengan baik dan sempurna.
e. Penopang Busur (Ground) : Ground berfungsi sebagai
tempat penopang / meletakkan busur saat latihan maupun bertanding. Selain itu
fungsinya agar posisi busur maupun tali tidak akan berubah-ubah karena sudah
diletakkan pada ground. Bagian busur yang diletakkan pada ground yaitu bagian
handle.
f. Penarik Anak Panah (Puller) : Puller berfungsi sebagai
penarik anak anah yang menancap di target . karena ada saat anak panah menancap
kedalamannya berbeda-beda. Anak panah yang sangat dalam menancap akan sulit
ditarik, apabila tidak menggunakan bantuan puller. Maka dengan menggunakan
puller akan mempermudah pemanah dalam mengambil anak panah.
Langganan:
Postingan (Atom)